My Trip To Merapi

Minggu, 30 Oktober 2016 kemarin, aku dan beberapa temanku peserta BTQ (Beasiswa Tahfidzul Qur'an) for leader melakukan kunjungan ke Kampung Qur'an Merapi. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih setengah jam dari timoho menuju ke merapi.
Perjalanan menuju ke kampung qur'an merapi sungguh extrem karena jalan yang kami lewati begitu curam, terjal dan sempit. Akhirnya setelah melakukan perjalanan beberapa menit kami tiba di kampung qur'an, suasananya begitu berbeda dengan kampung pada umumnya, terlebih itu terletak di dekat gunung merapi. Ketika kami turun dari mobil, kita sudah disambut dengan bau sapi yang begitu menyengat, mungkin kita belum terbiasa dengan bau seperti itu dan beberapa dari kita memutuskan untuk memakai masker, tapi itu tidak berlangsung lama karena lama-lama kita terbiasa dengan bau tersebut .
Setelah kita turun dari mobil, kita langsung menuju ke salah satu rumah disana yang mana rumah itu merupakan tempat bagi warga untuk sholat dan mengaji.

Disana kami di sambut oleh seorang ustadz yang luar biasa, beliau bernama mas aryo. Pengabdiannya sungguh luar biasa untuk mengubah sebuah desa yang tadinya minim akan nilai dan agama dan masih kental terhadap adat istiadat yang menyimpang dari agama menjadi sebuah kampung yang agamis. Tentunya tidak mudah bagi beliau untuk melakukan suatu perubahan yang luar biasa tersebut, tantangan dan hambatan tentu banyak yang menghadang, tapi dapat beliau lalui dengan ikhlas dan keistiqomahan.
Mas Aryo sendiri adalah seorang alumni UGM tahun 2008 prodi ilmu komunikasi. Beliau tadinya hanya diajak temannya yang kuliah di UIN Suka untuk mengajar dan menjadi relawan di sana, tapi ternyata temannya yang di UIN tersebut setelah satu setengah tahun memutuskan untuk pulang dan meninggalkan kampung merapi tersebut.
Sekarang hanya tinggal mas aryo yang mengajar disana. beliau mengajar ngaji mulai dari anak-anak, remaja bahkan sanpai orang tua beliau sendiri yang menanganinya. Mengaji dimulai dari habis ashar sampai ba'da isya.
Sungguh luar biasa pengabdian dan pengorbanan yang beliau lakukan. sejak tahun 2008 sampai sekarang beliau masih tetap istiqomah melakukan perbuatan luar biasa tersebut. Salut deh sama mas aryo yang begitu luar biasa bisa bertahan di kampung merapi. bahaya akan letusan gunung merapi tiadalah bisa menghalangi niat baik seseorang.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Revolusi Paradigma Thomas Kuhn

LKS Materi Macam-macam Sunnah

Resensi Buku 99 Fenomena Menakjubkan dalam Al Qur'an